EKONOMI KOPERASI
Kelompok 6 :
Ø Handayani Kusuma N
13216177
Ø Kristin 13216948
Ø Nabilah Aprilia
15216228
Ø Wenny Amei Liana
17216614
Pengertian Manajemen dan
Perangkat Organisasi, Rapat Anggota, Pengurus, Pengawas, Manajer, dan
Pendekatan Sistem Pada Koperasi.
Definisi Manajemen
Manajemen adalah faktor terpenting dalam sebuah
organisasi. Melalui peranan Manajemen inilah yang menjadikan manajemen suatu
hal yang penting dalam mencapai goal dan kesempurnaan pencapaian visi
organisasi.
Seringkali manajemen berkaitan dengan cara
mengatur “how to manage” untuk mencapai
tujuan organisasi. Namun, bukan hanya untuk
mengatur saja melainkan ada aspek-aspek pendukungnya.
Kata manajemen di
ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus, mengelola,
mengendalikan, mengusahakan, memimpin.
“Ilmu Manajemen adalah
suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai tujuan dengan efektif dan
efisien dengan menggunakan bantuan / melalui orang lain”. Yang dimaksud orang
lain disini mempunyai arti yang sangat luas, karena dapat berupa bantuan dalam
ujud pikiran, tenaga dan dapat pula intuisinya.
Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian upaya anggota
organisasi dan proses penggunaan berbagai sumber daya organisasi untuk
tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pengertian
Manajemen
Menurut G. Terry defenisi Manajemen
adalah “Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu ilmu
dan seni yang bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan”.
Menurut Drs. Oey Liang Lee definisi Manajemen
merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya.
Pengertian kopersi
Menurut
UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan adalah Badan usaha yang
beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum Koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluarga
Fungsi-fungsi
Manajemen menurut G Terry:
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
4. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)
Perangkat Organisasi
Perangkat organisasi koperasi terdiri dari: rapat anggota,
pengurus, dan pengawas,sedangkan unsur lain yang melengkapi organisasi koperasi
adalah: unsur penasehat unsur pelaksana, manajer dan karyawan-karyawan koperasi
Agar koperasi dapat menjalankan kegiatan dengan baik,ia harus
dilengkapi dengan alat perlengkapan organisasi. Alat-alat perlengkapan
organisasi koperasi, sebagaimana pada bentuk-bentuk perusahaan lainnya, adalah
pilar-pilar yang akan menentukan tumbuh atau runtuhnya koperasi. Selain akan
menentukan tujuan yang hendak dicapai, alat perlengkapan organisasi koperasi
juga merupakan alat yang akan menentukan cara mencapi tujuan, serta tercapai
atau tidaknya tujuan itu.
Rapat
Anggota
Rapat
Anggota merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota sebagai
pemilik. Wewenang Rapat Anggota diantaranya adalah menetapkan :
1. Anggaran Dasar
2. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan
usaha koperasi
3. Memilih, mengangkat, memberhantikan
pengurus dan pengawas.
4. Rencana kerja, rencana anggaran
pendapatan dan koperasi, laporan
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus
pengawas.
6. Amalgamasi dan pembubaran koperasi
6. Amalgamasi dan pembubaran koperasi
Rapat
Anggota bisa dilakukan RAT, RAK dan RALB. Secara umumRA dianggap sah apabila
dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta, tetapi untuk beberapa kasus
jumlah ini bisa disesuaikan dengan AD/ART Koperasi.
Pengurus
Pengurus
koperasi adalah pemegang kuasa Rapat Anggota untuk mengelola koperasi, artinya
pengurus hanya boleh melakukan segala macam kresi manajemen yang tidak keluar
dari koridor keputusan Rapat Anggota. Pengurus merupakan pimpinan kolektif yang
tidak berdiri sendiri dengan pertangungjawaban bersama. Biasanya pengurus yang
tetrdiri atas beberapa anggota pengurus.
a. Tugas dan kewajiban
pengurus koperasi :
1) Pengurus
bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.
2) Untuk
melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:
# Pengurus
koperasi berkewajiban mengajukan proker
# Pengurus
koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan
# Pertanggung
jawaban
# Pengurus
koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan keuangan dan Inventaris
# Pengurus
koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi
# Pengurus
koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.
b. Wewenang Pengurus koperasi
1) Pengurus
berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.
2) Pengurus berwenang melakukan
tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan kemanfaatan
koperasi.
3) Pengurus berwenang memutuskan
penerimaan anggota dan pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.
c. Tanggung Jawab Pengurus
koperasi
Pengurus koperasi bertanggungjwab atas segala
upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.
Pengawas
Pengawas dipilh oleh Rapat Anggota untuk
mengawasi pelaksanaan keputusan RAT dan juga idiologi. Tugas pengawas tidak untuk
mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh
koperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusan RA.
Tugas, kewajiban dan wewenang
pengawas koperasi sebagai berikut.
1. Pengawas koperasi berwenang dan
bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan organisasi.
2. Pengawas
wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan
hasil laporanya kepada pihak ketiga.
3. Pengawas koperasi meneliti catatan
dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukan.
Manajer
Manajer
adalah seseorang yang mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas
pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenag formal
untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang
bertanggungjawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai
tujuan perusahaan (Robert Tanembaum).
ü Tugas-tugas manajer :
1) Siklus pengambilan keputusan, POSDC,
penilaian dan pelaporan.
2) Manajer harus dapat menciptakan kondisi
yang akan membantu bawahannya mendapatkan
kepuasan dalam pekerjaannya.
3) Harus berusaha agar para bawahannya
bersedia memikul tanggung jawab.
4) Harus membina bawahannya agar dapat
bekerja secara efektif dan efisien.
5) Manajer harus membenahi fungsi-fungsi
fundamental manajemen dengan baik.
6) Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.
6) Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.
ü Tingkatan manajer
Pada
organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen
lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor),
manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen,
atau mandor (foreman)
Manajemen
tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang
berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen
puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive
officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum
dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah
CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer),
dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun
demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang
lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan permintaan pekerjaan.
ü
Peran
manajer
Henry
Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh
peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan
kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok. yang pertama adalah peran antar
pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial
dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin,
dan penghubung. Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer
sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Yang
ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg
kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh
manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
ü
Keterampilan
manajer
1) Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer
tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan
gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja
yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
2) Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
3) Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan
ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan
dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
·
Keterampilan
manajemen waktu
Merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew
Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah
$800 per jam sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap
menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu
yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
·
Keterampilan
membuat keputusan
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang
manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat
diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik.
Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih
serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Pendekatan
Sistem pada Koperasi
1. Menurut
Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu:
Þ
Organisasi
dari orang-orang dengan unsure eksternal ekonomi dan sifat-sifat social
(pendekatan sosiologi).
Þ
Perusahaan
biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam ekonomi pasar
(pendekatan neo klasik)
2. Interprestasi
dari Koperasi sebagai Sistem
Kompleksitas
dari perusahaan koperasi adalah suatu sistem yang terdiri dari orang-orang dan
alat-alat teknik. Sistem ini dinamakan sebagai Socio technological system yang
selanjutnya terjadi hubungan dengan lingkungan sehingga dapat dianggap sebagai
sistem terbuka, sistem ini ditujukan pada target dan dihadapkan dengan
kelangkaan sumber-sumber yang digunakan.
3. Cooperative
Combine
Þ
System
sosio teknis pada substansinya
Sistem
terbuka pada lingkungannya, systemdasar target pada tugasnya dan sistem ekonomi
pada penggunaan sumber-sumber.
Þ
Semua
pelaksanaan dalam keseluruhan kompleks dan pengaruh eksternal
Dipengaruhi
oleh hubungan sistem, demikian juga dilihat dari sudut pandang ekonomi, tidak
cukup hanya melaksanakan koperasi secara ekonomis saja, tetapi juga berhubungan
dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara anggota tetapi
juga berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan
antara anggota dengan manajemen perusahaan koperasi dalam lapangan lain. Contoh
Cooperative Interprise Combine: Koperasi penyediaan alat pertanian, serba
usaha, kerajinan, dan industri. Tugas usaha pada Sistem Komunikasi (BCS).
Þ
The
Businnes function Communication System (BCS)
Sistem
hubungan antara unit-unit usaha anggota dengan koperasi yang berhubungan dengan
pelaksanaan dari perusahaan koperasi untuk unit usaha anggotaa mengenai
beberapa tugas perusahaan. Sistem Komunikasi antar anggota
Þ
Interpersonal
Communication System (ICS)
Hubungan
antara orang-orang yang berperan aktif dalam unit usaha anggota dengan koperasi
yang berjalan. ICS meliputi pembentukan/terjadi system target dalam koperasi
gabungan.
Kesimpulan
Koperasi adalah
suatu kumpulan yang memiliki kemampuan dalam bidang ekonomi yang berjuang untuk
memperjuangkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan kesejahteraan
masyarakat pada umumnya. Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk
mengembangkan dan mengawasi jalannya koperasi.
Koperasi selain itu
berfungsi juga sebagai alat ekonomis yang memiliki peranan yang besar dalam
pembangunan nasional. Begitu juga peranan koperasi ialah suatu hal usaha
bersama yang berdasarkan kekeluargaan dan haruslah dikelola dengan sebaik
mungkin dengan prinsip manajemen secara tepat dan baik.
Begitu juga dengan
adanya manajemen ialah untuk membantu mengelola semua kegiatan secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Dari masing-masing fungsi manajemen mempunyai
peranan yang sangat penting dan mempunyai tujuan untuk tercapainya suatu
kegiatan.
Daftar Isi
https://baracellona.wordpress.com/2012/01/02/pola-manajemen-koperasi/